Haiti Minta PBB dan AS Kirim Tentara setelah Pembunuhan Presiden
By Nad
nusakini.com - Internasional - Pemerintahan sementara Haiti mengatakan mereka sudah meminta PBB dan Amerika Serikat untuk mengirimkan pasukan tentara untuk membantu mengamankan infrastruktur setelah Presiden Jovenel Moise tewas ditembak dan Haiti sedang mengalami kekacauan akibatnya.
Sebuah surat dari kantor perdana menteri kepada PBB, yang dikirim pada tanggal 7 Juli, sehari setelah Moise tewas, mengatakan bahwa permintaannya bertujuan untuk mendapatkan dukungan untuk kepolisian nasional yang sedang berusaha menerapkan keamanan dan keteraturan publik di seluruh negara. 15 anggota Dewan Keamanan PBB perlu menyetujui penugasan pasukan pemelihara perdamaian atau polisi ke Haiti.
Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengatakan bahwa Haiti membutuhkan bantuan dan mereka sudah meminta rekan internasional untuk pertolongan. Ia percaya rekan-rekan ini dapat membantu kepolisian nasional menyelesaikan masalah.
Permintaan ini datang saat pemerintahan sementara berusaha menstabilisasi negara dan menyiapkan pemilihan setelah pembunuhan Moise.
Amerika Serikat sejauh ini belum menunjukkan indikasi bahwa mereka akan memberikan bantuan militer. Saat ini, mereka hanya berencana untuk mengirim pejabat FBI untuk membantu penyelidikan pembunuhan.
Polisi Haiti mengatakan pembunuhan ini dilakukan oleh kelompok yang berisikan 26 orang Kolombia dan 2 orang Haiti-AS. Dua orang AS ini teridentifikasikan sebagai James Solages usia 35 tahun dan Joseph Vincent 55 tahun. Keduanya berasal dari Florida.